Rabu, 21 April 2010

SEMUA BERAWAL DARI BAILOUT CENTURY

Ya...Semua berawal dari Bailout Century.

Sedari awal pemerintah telah menyimpan boroknya meu kasuslalui dana talangan untuk menyelamatkan bank Century. Borok yang disimpan ini mereka sadari suatu hari pasti akan terungkap. Karena Langkah awal yang dilakukan adalah dengan menyeret pimpinan KPK Antasari Azhar menjadi tersangka dalam suat. Maka dibuat skenario besar pembunuhan Nazruddin Zulkarnain, intrik ini berhasil menyeret Antasari ke Penjara. Namun kinerja KPK untuk mengusut ketidak beresan Bailout Century tetap saja berjalan walau salah satu Ketuanya telah dijadikan tersangka. Masuknya skenerio kedua yang tetap dimainkan oleh pihak Kepolisian dengan menjadikan Bibit dan Candra menjadi status tersangka kasus penyuapan yang terakhir manjadi kasus Cecak dan Buaya. Kalau dalam kasus Antasari Kepolisian menggunakan Williardi Wizard sebagai play maker, dalam kasus Bibit-Candra Kepolisian menggunakan Sosno Duadji sebagai play makernya.Namun dalam kasus Bibit-Candra ini attensi masyarakat cukup besar membela keberadaan KPK dan bersi kukuh kalau dua pejabat KPK tersebut tidak bersalah sesuai dengan Pengakuan mereka. Riak gelombang protes masyarakat yang cukup besar untuk menjaga eksistensi KPK menggoyahkan skenario pemerintah, untuk cuci tangan dibentuk pemerintah kemudian Tim 8 untuk meneliti kasus ini dan pada akhirnya Bibit-Candra kembali di Aktifkan dengan keluarnya SKPP dari Kejaksaan. Dan Susno Duadji dijadikan kambing hitam di copot dari jabatannya. Kembalinya Aktifnya Bibit-Candra dan terus bergulirnya Kasus Century hingga terbentuknya pansus membuat skenario Konspirasi pemerintah untuk menutupi kasus Century berantakan, apa lagi terakhir century pada akhirnya menang disidang pleno DPR dan menghasilkan rekomendasi yang sangat mengancam kedudukan Pemerintah. Sementara dipecatnya Sosno dari Jabatannya membuat dirinya merasa hanya dijadikan kambing hitam dan dikorbankan. Susno pun bermanufer mencari sensasi, Kepolisian dalam hal ini Kapolri tidak bisa berbuat banyak dengan apa yang dilakukan Susno mengingat Susno tahu betul skenario pengkerdilan KPK yang dilakukan pemerintah melalu Kepolisian. Sinyal-sinyal awal telah dilakukan Susno untuk memberi warning Ke Kapolri atas tidak terimanya beliau dijadikan kambing hitam saat menjadi Saksi atas Kasus Antasari sebagai sambutan atas protes keras yang dilakukan williardi Wizard saat menjadi saksi di Persidangan Antasari. Namun Williardi berhasil di bungkam karena beliau tidak akan lagi bisa berbuat banyak karena sudah menjadi terdakwa dan tidak sebebas Susno karena sudah berada di dalam tahanan. Sementara Susno terus saja bermanufer agar ada pengembalian citranya dimata masyarakat oleh Kepolisian dan pencopotannya dianulir sedemikian rupa. Namun hal yang diinginkan Susno ini tidak juga ditindak lanjuti oleh Kapolri. Kepanasan Susno ini berhasil diendus Oleh pemerintah, melalui Satgas Pemberantasan Markus Susno didekati untuk melakukan testimoni terhadap kebobrokan yang ada di tubuh Kepolisian. Susno melaksanakan secara sejujurnya dengan mengungkapkan suatu fakta tentang adanya Kongkalikong di Kepolisian terhadap Kasus Gayus Tambunan. Terakhir Isu inilah yang di angkat oleh pemerintah sebagai pengalihan isu kasus century yang dimotori oleh Satgas Mafia Hukum. Sehingga kasus ini terus menjadi wacana dipublik dan berkembang kemana-mana dan belum tentu arahnya kemana. Inilah sebenarnya diharafkan pemerintah untuk menutupi kasus Century. Namun Seiring dengan itu KPK tetap terus bekerja menjalankan rekomendari dari DPR, sampai pada pemanggilan mereka-mereka/Pejabat yang terkait kasus Century. Seiring isu masyarakat yang sekarang telah terfokus kepada kasus mafia pajak pada Gayus Tambunan, pemerintah kembali mengatur strategi untuk memandulkan kerja KPK untuk mengusut Kasus Century yakni dengan memenangkan Anggodo di gugatan Praperadilan atas SKPP yang di Keluarkan Kejaksaan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Jika Rakyat tidak kembali merespon hal ini, seperti halnya kasus cicak dan buaya yakinlah di Pengadilan Tinggi Anggodopun akan dimenangkan dan Bibit-Candra kembali menjadi tersangka dan kasusnya di lanjutkan hingga ke Pengadilan. Akhirnya KPK akan disusupkan agen pemerintah dan kasus Centurypun masuk liang kubur. Akhirnya Pemerintahpun bisa Tersenyum dibalik Kesantunannya. LUAR BIASA OPERA SABUN NEGERI INI...INDONESIA YANG TAK RAYA-RAYA. Pemerintah melakukan pemerintahan berstandard ganda seperti Kiblatnya Amerika, satu sisi menyatakan memberantas korupsi disisi lain membiakkan sistem korupsi baru. Disatu sisi ingin menjunjung tinggi hukum disisi lain ingin meng abu-abukan dunia hukum untuk kepentingan kelompok dan pemangku kepentingan. Demokrasi hanya jadi basa-basi untuk sebuah reformasi yang sudah mati suri. KARENA SUDAH LELAH MENANTI MARI KITA RAKYAT MELAKUKAN REVOLUSI SEBAB DOMONSTRASI DAN DISKUSI SUDAH TAK ADA ARTINYA LAGI KARENA PEMIMPIN NEGERI SUDAH TIDAK LAGI PUNYA NURANI.