Minggu, 31 Januari 2010

Surat Balasan Kepada Asisten Staf Khusus Presiden Bid. Publikasi dan Documentasi.


Mas Zaenal Yth, saya sangat senang mas mau merespon kritisi saya, cuma disini alasan yang anda sampaikan terlalu umum dan sangat sulit saya menerima itu sebagai suatu yang dapat merubah alur pemikiran saya.

1. Peluang SBY untuk kembali menang dalam pemilihan presiden priode 2, tidak menjamin kalau SBY ataupun tim suksesnya melakukan intrik-intrik kotor untuk kembali memenangkan SBY kembali. Akan bersatunya PDIP dan Golkar bisa saja menggoyahkan prolehan suara SBY. makanya untuk menggoyahkan posisi lawan selain melakukan intrik politik dengan memecah belah kekuatan lawan dengan wacana-wacana calon wapres sehingga banyak parpol yang akhirnya mendua. Pada masyarakat Tim SBY melakukan manoy politik melalui program-program pemerintah, iklan yang jor-joran di media cetak dan televisi dan melakukan kampanye yang cukup wah, untuk menarik masyarakat. Persis seperti apa yang di lakukan saat masa Orde baru dahulu. Masyarkat indonesia kemaruk akan kemewahan...siapa yang bisa menciptakan suasana mewah dia pasti akan mendapatkan simpati rakyat. Dana yang cukup besar sangat dibutuhkan untuk itu.

2. Justru Jk Sebagai wakil presiden dan Acting Presiden tidak pernah dilapori sedikitpun tentang arah kebijakan bank Century, maka beliau mengambil inisiatif menangkap Robert T. Lebih celaka lagi Kalau beliau kabur (krn saat dijemput beliau sudah siap-siap berangkat ke singapura) jangatkan asset, orangnya saja tidak tersentuh hukum...yang terkait kasus BLBI misalnya. Dan Mengapa kalaulah sudah ada sekenario BI seperti yang anda sampai, Mengapa pada JK Budiono menyampaikan kalau Robert T tidak bisa ditanggap krn tidak ada UU Perbankan yang dilanggar.

3. Jelas Pada Yusuf Kalla bu Sri Mulyani menyatakan kalau beliau telah tertipu oleh BI. Chaos, adanya dampak sistemik itu hanya hal-hal yang dibesar-besarkan agar bailout bisa dilaksanakan dan tidak ada opsi lain yang bisa jadi pilihan. Bailout 6,7T digelontorkan untuk menambah modal dan talangan telah ditunggangi dengan cara, Dana Nasabah yang dialihkan management bank century ke PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia yang berjumlah hampir 1,5 T dilaporkan BI juga termasuk yang harus ditalangi. Pada kenyataannya dana nasabah yang dialihkan bank century ke PT. Antaboga Delta Sekuritas Indonesia tidak bisa dibayar oleh pemerintah karena itu bukanlah kewajiban pemilik baru untuk membayarkannya dan reksandana antaboga bukanlah produk bank. Pada Rekening dana nasabah yang dialihkan bank century ke reksadana sekuritas inilah BI melakukan "Rekonsolidasi Data" sehingga menjadi menjadi rekening-rekening fiktif yang dimanfaatkan untuk biaya Kampanye SBY-Budiono dan sebahagian mengalir kepada mereka-mereka yang punya jasa kebijakan bailout century.

4.Justru tugas UKP3R adalah pengawas program reformasi, makanya sangat tidak lajim turut hadir pada rapat-rapat KKSK yang didalammnya mengungkap data-data perbankan yang mana menurut UU Perbankan sangat rahasia dan tidak bisa mereke yang tidak berkompeten turut mengetahuinya. Dan KKSK bukanlah Institusi yang lagi menjalankan program Reformasi sehingga UKP3R harus turut hadir didalamnya, kalau gak membawa misi-misi tertentu. Kalau masalah membantahnya Marsillam, sampai kinipun Supersemar gak tahu rimbanya dimana padahal waktu itu seluruh tokohnya masih pada hidup.

5. Yang mendamaikan Aceh adalah adanya Gempa Bumi dan Tsunami - bukan JK ataupun SBY berketepatan saja saat itu mereka yang berkuasa - sehingga timbul kesadaran pada diri para petinggi GAM untuk mengalihkan perjuangan secara diplomasi. Kita belum tahu ada apa dibalik kesepatan Helsinski oleh para petinggi GAM, yang ia nya mereka sekarang melakukan perjuangan secara diplomatis melalui partai lokal yang gol settingnya kedepan adalah Referendum.

6. Tolak ukur keberhasilan pemberantasan korupsi adalah mana kala bisa secara langsung dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat pada birokrasi pemerintahan. Dana Korupsi yang diambil lewat pungli dijalan raya, jembatan timbang, pengurusan KTP,KK, Akta, pengurusan surat nikah, SIM, STNK, pengurusan keterangan perusahaan, Proses Tender, Percaloan kasus di Pengadilan, Kejaksaan, Kepolisian dan sebagainya, kasus BLBI yang belum juga terungkap, kalau dihitung-hitung jauh luar biasa besar jika dibanding uang yang diselamatkan KPK, Kepolisian dan Jaksa dalam penanganan Kasus Korupsi. Justru SBY yang kekuasaannya bisa penuh 5 Tahun harus bisa lebih dari apa yang di capai Habiebie, Gusdur, Megawati. Yang harus menjadi sekala kita adalah tingkat kehidupan masyarakat yang pada kenyataan gak jauh-jauh amat berubah disaat ke-3 president tsb memimpin, walau mereka memimpin tidak penuh selama 5 tahun seperti SBY. Mengenai pertumbuhan ekonomi, yang dibiar-biarin begitu saja ekonomi kita sudah pasti tumbuh 4-5%, namun inilah yang selalu dibangga-banggakan pemerintah seolah-oleh akibat kinerja mereka.

7. Kita Sekarang duduk di 9 badan PBB bukanlah hal mutlak yang harus dibanggakan dan merupakan pencapaian diplomasi yang luarbiasa. Kita bangga masuk bandan HAM PBB, namun pada satu sisi Peristiwa semanggi, pembunuhan Munir belum juga bisa dituntaskan. Kita bisa lebih dihargai dimata dunia jika ekonomi kita bisa melesit bagus seperti halnya India, Negara bisa tegas atas sumberdaya alam yang dia miliki sepertinya apa yang dilakukan Hugo Chaves yang digunakan sepenuhnya untuk memakmurkan Rakyat. Oleh Raga bisa bicara di even-even International. Jangan selalu mengetengahkan keberhasilan-keberhasilan pemerintah hanya berupa retorika semu untuk menutupi segudang kebobrokan. Kita bicara negara yang terdiri dari masyarakat yang ada didalamnya...jadi tolak ukur kita haruslah selalu kesejahteraan masyarakat sudah sampai dimana pencapaiannya. Sayang, LSI dan LP3ES belum pernah sekalipun sensus mengenai keadaan dan keluhan hidup masyarakat awam yang seharusnya menjadi tolak ukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar